Ninja Assasin andalkan aksi laga dan suguhan visual

Salah satu film yang menjadi topik hangat para pecinta sinema di Indonesia adalah Ninja Assasin. Film tersebut bertengger cukup lama dan biasanya menandakan minat penonton yang masih tinggi.
Memang, film Ninja Assasin ini cukup menarik. Di antaranya adalah film ini dibintangi oleh aktor dan penyanyi Korea, Rain Bi. Bagi para Korea Lover aktor ini mungkin tidak asing lagi. Apalagi, aktor ini juga pernah menjadi bintang iklan Sampo dan iklannya itu juga ditayangkan di Indonesia.
Film Ninja Assassin ini merupakan sebuah film yang membawa Rain berhasil mendapatkan pembukaan terbesar dalam sejarah yang pernah diraihnya. Karena melalui film laga Hollywood ini telah mendapatkan hasil yang cukup bagus di box office Korea maupun Amerika Serikat.
Ninja Assassin yang tayang perdana di seluruh dunia pada 26 November 2009 mendapatkan 535.600 penonton di Korea pada pembukaannya dan menduduki posisi kedua box office di negeri Ginseng itu, begitulah dilangsir oleh pihak distributor film tersebut, Warner Brothers Korea.
Memang Ninja Assassin hanya menduduki posisi keenam box office Amerika namun justru mendapatkan dolar lebih banyak per layar bioskop dibandingkan dengan dolar yang diperoleh film 2012, Old Dog dan Christmas Carol yang posisinya lebih tinggi dalam box office tersebut.
Sementara itu, tema ninja ini memang cukup lama tidak difilmkan. Film ninja populer di tahun 1980-an dan saat itu banyak film yang berusaha menguak misteri yang ada di Jepang ini.
Dipilihnya Rain Bi (Jung Ji Hoon) sebagai tokoh utama, memang menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi penggemar Rain. Rain Bi yang memang memang terkenal profesional dan total dalam berkarir berupaya sangat keras di film ini. Ninja Assassin adalah film Hollywood film Hollywood keduanya setelah Speed Racer.
Seperti dikutip dari aryanto165.com, berlatih keras membuat badannya lebih kurus, karena tuntutan skenario, badan Rain terlihat sangat atletis dan lentur. Maka gerakan ninjanya menjadi memesona untuk dipandang. Tak heran juga, karena selama ini pemeran Full House ini juga dianugerahi sebagai aktor Korea yang mempunyai tubuh paling seksi.
Aktor sekaligus penyanyi berbakat ini mempunyai bodi berotot. Menurut para pakar bentuk badan Rain Bi yang simetrislah yang membuatnya dianugerahi gelar tersebut. Tak heran badan Rain menjadi menarik, karena ia selalu melatih dirinya dengan olah raga dan menari. Usaha keras itu juga diimbangi dengan mengatur pola makan sesuai dengan yang disarankan ahli gizinya.
Selain itu, jika biasanya rambut Rain belum bisa diikat, maka kini penampilan idola Korea ini rambutnya panjang dan dikucir. Rain pun tampil lebih kurus dan berkacamata. Selain itu suaranya yang berat dengan bahasa Inggris yang terlatih juga merupakan daya pikat aktor Love To Kill ini untuk bermain ciamik dalam Ninja Assassin.
Di sisi lain, ada beberapa kelemahan film ini dan sepertinya itu jadi trade mark kebanyakan film sebangsanya. Yang pertama alur cerita kurang tertata rapi sehingga masih ada kebocoran logika di sana-sini. Terlalu banyaknya unsur kebetulan yang mengganggu logika ini cukup terasa menjengkelkan karena akhirnya film ini tak ubahnya sinetron yang menganut konsep kebetulan adalah kunci dari segalanya.
Seperti dikutip dari kapanlagi.com, keputusan menggunakan Rain sebagai pemeran utama sepertinya juga didasarkan munculnya tren menggunakan bintang-bintang Asia yang belakangan makin marak. Sejujurnya itu tidak banyak membantu karena selain tak punya latar belakang akting yang memadai, Rain nampaknya juga mengalami kesulitan dalam hal bahasa.
Alhasil satu-satunya senjata rahasia yang masih bisa digunakan James McTeigue sebagai sutradara adalah aksi laga dan suguhan visual. Meski sebenarnya hanya menggunakan teknik CGI namun adegan pertarungan berdarah-darah ini memang terlihat cukup bagus. Yang jelas para fans film martial arts pasti akan terpuaskan.
Untuk sebuah film yang konon hanya menelan biaya sekitar US$50 juta Ninja Assasin jelas bisa dibilang suguhan visual yang bagus. Karl Walter Lindenlaub sebagai juru kamera sepertinya paham benar cara menyajikan suguhan visual yang bagus dengan biaya yang tak terlalu tinggi